BBM

Update Lengkap Harga BBM November 2025, Panduan Lengkap Pertamina, Shell, Vivo

Update Lengkap Harga BBM November 2025, Panduan Lengkap Pertamina, Shell, Vivo
Update Lengkap Harga BBM November 2025, Panduan Lengkap Pertamina, Shell, Vivo

JAKARTA - Pertamina mengumumkan harga terbaru beberapa produk BBM mereka untuk November 2025. Menariknya, sebagian besar jenis BBM masih mempertahankan harga sebelumnya. 

Pertamax masih dijual Rp 12.200 per liter, Pertamax Green Rp 13.000 per liter, dan Pertamax Turbo Rp 13.100 per liter. Sementara dua jenis BBM subsidi, yakni Pertalite dan Bio Solar, masing-masing tetap di Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.

Namun, untuk dua produk diesel, terjadi penyesuaian harga. Dexlite mengalami kenaikan Rp 200 menjadi Rp 13.900 per liter, dan Pertamina Dex juga naik Rp 200 menjadi Rp 14.200 per liter. Perubahan ini dianggap sebagai penyesuaian kecil, sehingga konsumen masih bisa menyesuaikan pengeluaran tanpa mengalami lonjakan signifikan.

Pertamina menekankan bahwa kenaikan tersebut lebih disebabkan faktor global, termasuk harga minyak mentah dunia, dan bukan karena tekanan dari dalam negeri. Meski begitu, sebagian besar masyarakat masih dapat menikmati BBM dengan harga stabil untuk kebutuhan sehari-hari, terutama Pertamax dan subsidi.

Shell Turunkan Harga Bensin, Namun Diesel Malah Naik

Di sisi lain, Shell menghadirkan dinamika harga yang berbeda. Untuk produk bensin, justru terjadi penurunan harga. Shell Super turun Rp 210 menjadi Rp 12.680 per liter, V-Power turun Rp 160 menjadi Rp 13.260 per liter, dan V-Power Nitro+ turun Rp 110 menjadi Rp 13.480 per liter. 

Hal ini memberikan kesempatan bagi konsumen untuk menikmati bensin berkualitas dengan harga lebih rendah dibandingkan sebelumnya.

Sementara itu, BBM diesel dari Shell mengalami kenaikan harga. V-Power Diesel naik Rp 140 menjadi Rp 14.410 per liter. Lonjakan ini mengikuti tren kenaikan BBM diesel lainnya di pasar domestik, sehingga konsumen disarankan menyesuaikan kebutuhan transportasi berbahan bakar diesel.

Shell menyatakan bahwa penyesuaian harga dilakukan untuk menyeimbangkan stok dan permintaan. Turunnya harga bensin di beberapa jenis diharapkan tetap mendukung mobilitas masyarakat, khususnya mereka yang menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin.

BP-AKR dan Vivo Lakukan Penyesuaian Harga Diesel, Stok Bensin Masih Langka

BP-AKR kembali memasok BBM jenis BP 92 yang kini turun Rp 210 menjadi Rp 12.680 per liter. Sementara BP Ultimate, meski stoknya masih terbatas, turun Rp 160 menjadi Rp 13.260 per liter. Namun, BBM diesel dari BP-AKR mengalami kenaikan Rp 140 menjadi Rp 14.410 per liter, mengikuti tren kenaikan diesel di berbagai SPBU.

Vivo menjadi salah satu pengecer yang paling terbatas pasokan BBM-nya. Untuk tiga jenis bensin, yaitu Revvo 90, Revvo 92, dan Revvo 92, pihak Vivo belum memberikan informasi harga terbaru karena stok yang masih langka. 

Satu-satunya produk yang tersedia adalah Primus Plus Diesel, yang mengalami kenaikan Rp 140 menjadi Rp 14.410 per liter.

Meski kenaikan diesel terjadi di beberapa merek, masyarakat tetap dapat mengakses BBM bensin dengan harga stabil di sejumlah SPBU. Penyesuaian harga ini dinilai wajar karena mengikuti fluktuasi harga minyak global dan tingkat permintaan domestik.

Tips Memanfaatkan Harga BBM Stabil dan Menjaga Konsumsi

Dengan berbagai penyesuaian harga BBM di bulan November, masyarakat dianjurkan memanfaatkan harga bensin yang masih stabil. Konsumen dapat menyesuaikan pengisian bahan bakar agar lebih hemat dan memperhatikan jenis BBM yang sesuai dengan kendaraan.

Selain itu, pemantauan rutin harga BBM di masing-masing SPBU dapat membantu perencanaan anggaran. Stok diesel yang meningkat di beberapa SPBU memungkinkan pengguna kendaraan diesel memilih lokasi pengisian terbaik.

Masyarakat juga disarankan untuk tetap memerhatikan efisiensi penggunaan bahan bakar, seperti mengurangi idle kendaraan, melakukan perawatan rutin mesin, dan menyesuaikan gaya mengemudi agar lebih hemat. Hal ini tidak hanya menekan biaya BBM, tetapi juga mendukung lingkungan karena emisi yang lebih rendah.

Dengan kombinasi harga stabil di beberapa BBM, penyesuaian kecil di diesel, dan strategi pemanfaatan kendaraan, masyarakat tetap dapat menjaga mobilitas sehari-hari tanpa mengalami tekanan besar pada pengeluaran bulanan. 

Penyesuaian harga yang terjadi juga menunjukkan kesiapan SPBU dalam menyesuaikan stok dan harga sesuai kebutuhan konsumen di tengah fluktuasi global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index