Finansial

Strategi Menjaga Keseimbangan Mental dan Finansial di Masa Sulit

Strategi Menjaga Keseimbangan Mental dan Finansial di Masa Sulit
Strategi Menjaga Keseimbangan Mental dan Finansial di Masa Sulit

JAKARTA - Di tengah situasi sosial, politik, dan ekonomi yang semakin tidak menentu, banyak orang merasa kehilangan arah dan kestabilan hidup. 

Risiko kehilangan pekerjaan, penurunan penghasilan, serta kekhawatiran akan masa depan menjadi sumber kecemasan baru yang sulit dihindari. Kondisi ini menuntut setiap individu untuk mampu menjaga keseimbangan antara kondisi mental dan finansial agar tetap mampu bertahan menghadapi tekanan hidup.

Menurut Theresa Ayu Febrinia Nainggolan, SpKJ, Spesialis Kesehatan Jiwa dari Primaya Evasari Hospital, kecemasan sering kali muncul ketika seseorang merasa kehilangan kendali atas hidupnya. Ia menegaskan, “Ketenangan bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, melainkan hasil dari keseimbangan antara tubuh dan pikiran.”

Ketika seseorang mulai kehilangan keseimbangan dalam hidup, hal itu akan memengaruhi cara berpikir, produktivitas, dan bahkan kualitas hubungan sosial. 

Karena itu, menjaga kestabilan diri di tengah perubahan ekonomi global bukan hanya penting, tetapi juga menjadi kebutuhan mendasar agar seseorang tetap bisa berpikir jernih dan mengambil keputusan secara rasional.

Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Tekanan Ekonomi

Perubahan global yang cepat dan tekanan ekonomi sering kali menjadi pemicu stres tanpa disadari. Gejala seperti sulit tidur, mudah tersinggung, atau kehilangan fokus merupakan tanda bahwa tubuh dan pikiran sedang tidak seimbang. 

Untuk mengatasinya, menjaga rutinitas yang menyehatkan menjadi langkah penting agar mental tetap tenang menghadapi ketidakpastian.

Beberapa kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan antara lain:

Melakukan olahraga ringan setiap pagi untuk membantu menstabilkan hormon stres.

Tidur cukup minimal tujuh jam sehari agar tubuh memiliki waktu memulihkan energi.

Melatih diri melalui praktik mindfulness dan meditasi untuk menenangkan pikiran.

Theresa menambahkan bahwa tubuh yang sehat akan membantu pikiran tetap jernih, sedangkan pikiran yang tenang akan menuntun seseorang dalam membuat keputusan yang lebih rasional di tengah tekanan hidup. 

Dengan menjaga kesehatan mental, seseorang akan memiliki ketahanan batin yang kuat untuk menghadapi perubahan ekonomi yang tidak menentu.

Perencanaan Finansial sebagai Pondasi Rasa Aman

Selain menjaga keseimbangan mental, kestabilan finansial juga menjadi aspek penting yang tidak dapat diabaikan. Banyak orang menunda membuat perencanaan keuangan karena merasa belum siap atau menganggapnya tidak terlalu penting. 

Padahal, menurut Masagus Lukman Syahranie, SE, MSc, CWM, praktisi perencanaan keuangan, “Asuransi bukan beban, melainkan investasi untuk ketenangan hidup.”

Ia menjelaskan bahwa proteksi finansial seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa berfungsi membantu seseorang menghadapi situasi tak terduga. Dengan memiliki rencana finansial yang jelas, rasa aman terhadap masa depan pun meningkat, sehingga tekanan psikologis dapat berkurang.

Langkah-langkah sederhana dalam membangun keamanan finansial antara lain:

Membuat anggaran bulanan realistis dan menerapkannya secara disiplin.

Menyiapkan dana darurat minimal tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan.

Melakukan investasi bertahap untuk jangka panjang, baik melalui reksa dana, emas, maupun instrumen syariah yang aman.

Pendekatan finansial yang sehat bukan hanya tentang menambah jumlah harta, tetapi juga memastikan hidup tetap stabil meski terjadi perubahan di luar kendali.

Kesejahteraan Sejati Berasal dari Ketenangan dan Perencanaan

Kesejahteraan sejati tidak diukur dari seberapa banyak aset yang dimiliki, melainkan dari rasa aman dan ketenangan dalam menjalani hidup. Menata pikiran, menjaga kesehatan, dan merencanakan masa depan merupakan satu kesatuan yang membentuk kesejahteraan sesungguhnya.

Dalam dunia yang serba tidak pasti, kestabilan mental dan finansial menjadi bentuk kekayaan yang tidak tergantikan. Dengan tubuh yang sehat, pikiran yang tenang, serta perencanaan keuangan yang matang, setiap individu dapat menjalani hidup tanpa rasa takut terhadap masa depan.

Sebagaimana disampaikan Masagus Lukman Syahranie, “Ketika masa depan sudah dipersiapkan dengan baik dari sisi ekonomi dan proteksi, kita bisa menjalani hari-hari dengan lebih tenang.”

Ketenangan bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan mendasar di era modern. Di tengah perubahan global yang begitu cepat, kemampuan menjaga keseimbangan antara mental dan finansial menjadi fondasi utama untuk tetap berdiri tegak menghadapi berbagai tantangan hidup. 

Dengan pikiran yang sehat dan keuangan yang terencana, masa depan tidak lagi menjadi sumber ketakutan, melainkan ruang untuk tumbuh dan mencapai kebahagiaan sejati.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index