BMKG Sampaikan Prakiraan Cuaca, Hujan Lebat Ancam Sejumlah Wilayah Indonesia

Rabu, 05 November 2025 | 09:28:09 WIB
BMKG Sampaikan Prakiraan Cuaca, Hujan Lebat Ancam Sejumlah Wilayah Indonesia

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. 

Berdasarkan prakiraan cuaca harian, hujan lebat hingga hujan disertai petir diprediksi mengguyur sejumlah kota besar di Tanah Air. Kondisi ini merupakan bagian dari dinamika cuaca yang kian meningkat akibat peralihan musim dan pengaruh sistem tekanan udara di wilayah regional.

Prakirawan BMKG Miftah Ali menyampaikan bahwa hujan ringan akan terjadi di berbagai kota besar, termasuk Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Bengkulu, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Samarinda, Palangkaraya, Palu, dan Ambon. 

“Hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah wilayah tersebut,” ujarnya dalam tayangan prakiraan cuaca harian di kanal resmi BMKG.

Selain hujan ringan, terdapat pula beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang. Beberapa di antaranya yakni Denpasar, Tanjung Selor, dan Mamuju. 

Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia berada dalam fase aktif cuaca basah, yang ditandai dengan meningkatnya kelembapan udara dan potensi pertumbuhan awan konvektif di sejumlah daerah.

Potensi Hujan Petir di Berbagai Daerah

BMKG menegaskan bahwa beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan disertai petir. Daerah-daerah yang diprediksi menghadapi kondisi tersebut antara lain Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Bandarlampung, Kupang, Banjarmasin, dan Nabire. 

Cuaca ekstrem juga mungkin terjadi di wilayah Papua, termasuk Merauke dan Jayawijaya, yang kerap menghadapi pola hujan dengan intensitas tinggi pada periode peralihan musim.

Kondisi cuaca seperti ini dapat disertai angin kencang dalam waktu singkat, yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap aktivitas masyarakat, terutama di daerah rawan banjir dan longsor. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca terkini dan menyesuaikan aktivitas di luar ruangan.

Miftah Ali menambahkan bahwa hujan disertai petir merupakan fenomena yang lazim terjadi ketika udara lembap bertemu dengan suhu permukaan yang tinggi. “Fenomena ini sering muncul di masa peralihan musim, di mana potensi awan cumulonimbus meningkat signifikan di berbagai wilayah,” katanya.

Cuaca Berawan Tebal di Sejumlah Kota Besar

Sementara itu, BMKG juga memperkirakan adanya kondisi berawan tebal di beberapa kota besar di Indonesia. Wilayah yang diperkirakan mengalami cuaca berawan antara lain Banda Aceh, Jakarta, Pontianak, Gorontalo, Manado, Makassar, Kendari, Ternate, Sorong, dan Manokwari. 

Cuaca berawan menandakan adanya potensi peningkatan kelembapan yang dapat berkembang menjadi hujan di kemudian hari.

Meski tidak semua wilayah akan mengalami hujan lebat, kondisi atmosfer yang tidak stabil tetap menjadi perhatian utama. BMKG menilai adanya pertemuan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur turut mendorong terbentuknya awan hujan di berbagai kota besar. 

Faktor ini perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau berencana bepergian antar kota.

BMKG pun terus memperbarui data cuaca untuk memastikan informasi yang disampaikan akurat dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Masyarakat disarankan untuk memantau prakiraan cuaca harian agar dapat mengantisipasi perubahan kondisi yang cepat dan tidak terduga.

BMKG Serukan Kewaspadaan terhadap Cuaca Ekstrem

Sebagai bentuk tanggung jawab dalam memberikan informasi publik, BMKG kembali mengimbau masyarakat agar selalu siaga terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di berbagai wilayah. 

Cuaca ekstrem dapat berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat, yang dapat menimbulkan genangan air, pohon tumbang, maupun gangguan terhadap aktivitas penerbangan dan pelayaran.

“Informasi yang kami sampaikan merupakan gambaran umum cuaca di masing-masing wilayah. Untuk pembaruan cuaca terkini per jam, masyarakat dapat memantau aplikasi Info BMKG, situs web www.bmkg.go.id, atau media sosial @info.bmkg,” ujar Miftah Ali.

BMKG berharap masyarakat dapat menjadikan informasi prakiraan cuaca ini sebagai pedoman dalam beraktivitas, terutama bagi nelayan, petani, dan pengguna transportasi umum. 

Dengan memahami kondisi cuaca yang dinamis, diharapkan masyarakat lebih siap menghadapi segala kemungkinan yang timbul akibat perubahan atmosfer.

Peringatan dini ini juga menjadi bagian dari upaya BMKG dalam melindungi keselamatan publik melalui peningkatan literasi iklim dan mitigasi risiko bencana hidrometeorologi. 

Dengan demikian, masyarakat diharapkan tidak hanya waspada, tetapi juga proaktif dalam mengambil langkah pencegahan terhadap potensi dampak cuaca ekstrem.

Terkini