JAKARTA - Kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Pasar Wosi, Manokwari, Papua Barat, menjadi perhatian masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran tidak hanya meninjau harga-harga kebutuhan pokok, tetapi juga turut berbelanja langsung dari pedagang pasar. Langkah ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap perekonomian rakyat di wilayah timur Indonesia.
Saat tiba di Pasar Wosi, Gibran disambut dengan antusias oleh warga dan para pedagang. Ia menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah penjual, salah satunya pedagang jeruk yang sedang menata dagangannya. Dengan gaya santai, Gibran menanyakan harga dan kegunaan jeruk yang dijual di pasar tersebut.
“Berapa harganya? Ini jeruknya manis, enggak? Oh asam. Untuk masak sayur ikan?” tanya Gibran sambil tersenyum. Ia kemudian meminta rombongan yang mendampinginya untuk membeli seluruh jeruk yang dijual oleh pedagang tersebut. “Nanti ada yang beli ya pak jeruknya,” ujar Gibran, disambut tepuk tangan warga sekitar.
Pedagang dan Warga Rasakan Dampak Kunjungan Wapres
Pedagang jeruk bernama Lahoma (72) tampak terharu atas perhatian Gibran. Ia menjelaskan bahwa harga jeruk yang dijualnya sebesar Rp5.000 per tumpuk, dengan total sekitar 20 tumpuk yang seluruhnya diborong oleh Gibran dengan harga Rp100 ribu.
Lahoma mengungkapkan, jeruk yang dijualnya bukanlah jeruk buah biasa, melainkan jeruk asam yang digunakan untuk bumbu masakan khas Papua, seperti sayur ikan kuning.
Bagi warga seperti Lahoma, perhatian pemerintah terhadap pedagang kecil memberikan semangat tersendiri. Kehadiran Gibran dianggap sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor ekonomi rakyat.
Warga lain, Yuliana Kambuaya (51) asal Ayamaru, Papua Barat, juga merasa terharu atas kunjungan Gibran. Ia mengatakan, harga sayur dan buah di Manokwari relatif terjangkau, tetapi harga bahan pokok seperti minyak dan beras masih cukup tinggi dibandingkan wilayah lain, khususnya Jakarta.
Tantangan Harga dan Biaya Transportasi di Papua Barat
Yuliana menuturkan bahwa kendala utama bagi pedagang di Manokwari bukan hanya harga barang, tetapi juga ongkos transportasi yang tinggi.
Menurutnya, biaya perjalanan dari kampung menuju pasar bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp300 ribu, tergantung jaraknya. Kondisi tersebut tentu membebani pedagang kecil, terutama mereka yang membawa hasil bumi dalam jumlah banyak.
“Untuk mama-mama Papua, ongkos mereka jualan dari kampung sangat mahal. Kadang kalau bawa barang tiga karung, mereka bayar per karung. Barang orang sendiri Rp50 ribu, barangnya Rp100 ribu,” ujar Yuliana.
Hal ini menunjukkan bahwa biaya logistik dan transportasi masih menjadi persoalan mendasar bagi pengembangan ekonomi daerah di Papua Barat. Warga berharap pemerintah dapat membantu menekan ongkos transportasi agar hasil panen masyarakat bisa dijual dengan harga yang lebih bersaing di pasar.
Kunjungan Gibran diharapkan mampu membuka ruang komunikasi antara pemerintah pusat dan masyarakat lokal untuk mencari solusi konkret atas tantangan tersebut. Dengan begitu, kesejahteraan pedagang pasar dan pelaku usaha kecil di Papua bisa meningkat secara berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah untuk Ekonomi Rakyat Papua
Kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka ke pasar tradisional di Manokwari menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan di kawasan timur Indonesia.
Selain meninjau harga pangan, langkah ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap pelaku usaha kecil dan pedagang pasar dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.
Melalui kegiatan tersebut, Gibran menegaskan pentingnya peran pasar tradisional sebagai penggerak utama perekonomian masyarakat. Interaksi langsung dengan pedagang juga menjadi sarana untuk mendengar aspirasi warga secara lebih dekat, termasuk mengenai masalah harga, distribusi barang, dan biaya transportasi.
Warga pun menyambut positif langkah Gibran yang dinilai memberikan energi baru bagi masyarakat Papua Barat. Harapannya, pemerintah terus mendorong kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil, memperkuat infrastruktur ekonomi daerah, dan memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau di seluruh wilayah Indonesia.