PLTS

PLTS Perkuat Energi Bersih dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

PLTS Perkuat Energi Bersih dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo
PLTS Perkuat Energi Bersih dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

JAKARTA - Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo kembali mendapatkan momentum penting melalui beroperasinya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya terintegrasi di Sudamala Resort. 

Inisiatif ini menunjukkan komitmen pelaku industri pariwisata dalam menghadirkan layanan ramah lingkungan dan efisien, sekaligus mendorong upaya pengurangan emisi karbon di kawasan wisata premium tersebut. 

Selain berfungsi sebagai sumber energi utama, proyek ini menjadi simbol transformasi energi yang relevan dengan arah pembangunan nasional. 

Dengan dukungan pemerintah daerah serta kolaborasi sejumlah pihak, penguatan infrastruktur energi bersih ini diharapkan dapat memperkuat posisi Labuan Bajo sebagai destinasi unggulan yang mengedepankan keberlanjutan.

PLTS Terintegrasi Memenuhi Kebutuhan Energi Resort

Sudamala Resort Labuan Bajo kini mendapatkan sekitar 85 persen kebutuhan listriknya dari PLTS terintegrasi yang telah beroperasi stabil selama tiga bulan terakhir.

Sistem ini terdiri dari 480 panel surya berkapasitas 300 kWp serta penyimpanan energi baterai berkapasitas 770 kWh yang memberikan pasokan listrik berkelanjutan untuk operasional harian. 

Dengan kemampuan menghasilkan hingga 410.000 kWh energi bersih setiap tahun, sistem tersebut diharapkan dapat menekan emisi karbon hingga 370 ton CO₂, setara dengan menanam lebih dari 4.900 pohon setiap tahun. 

Proyek energi terbarukan ini sekaligus menjadi pelopor penggunaan energi surya dalam skala besar di sektor perhotelan di kawasan wisata tersebut.

Peresmian PLTS terintegrasi dilakukan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi serta Uskup Maximus Regus dari Keuskupan Labuan Bajo. 

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan pemerintah serta tokoh masyarakat terhadap transisi energi di sektor pariwisata. Kolaborasi ini menjadi landasan penting bagi perkembangan program energi bersih di berbagai wilayah NTT, terutama area wisata yang memerlukan infrastruktur modern namun tetap ramah lingkungan.

CEO Sudamala Resort, Ben Subrata, menyampaikan bahwa instalasi PLTS terintegrasi ini menjadi wujud komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan. 

Ia menegaskan bahwa penggunaan energi surya membawa manfaat besar bagi efisiensi energi serta menjaga keindahan lingkungan sekitar. Proyek ini juga menjadi langkah awal untuk memperluas penggunaan energi bersih pada unit usaha lain dalam jaringan resort tersebut.

Komitmen Pariwisata Hijau dan Restorasi Terumbu Karang

Selain PLTS, Sudamala Resorts juga meluncurkan program restorasi terumbu karang di area house reef resort. Program ini mencakup wilayah seluas 3,56 hektare dan menggunakan metode Modular Artificial Reef Structure atau MARRS. 

Metode tersebut dikenal efektif dalam mempercepat pertumbuhan ekosistem terumbu karang serta membantu memulihkan habitat laut yang rentan terhadap kerusakan. Melalui pendekatan ini, pemulihan kawasan bawah laut dapat dilakukan secara terukur dan berkelanjutan untuk jangka panjang.

Ben Subrata menegaskan bahwa transisi energi dan restorasi terumbu karang merupakan bagian dari DNA keberlanjutan perusahaan yang diterapkan dari darat hingga laut. 

Dengan menerapkan kedua inisiatif tersebut, resort berupaya memberikan kontribusi nyata terhadap konservasi lingkungan sekitar. Ia menyebut bahwa pariwisata yang bertanggung jawab tidak hanya ditujukan untuk menarik wisatawan, tetapi juga menjaga kelestarian alam agar tetap menjadi aset berharga bagi generasi berikutnya.

Program restorasi terumbu karang juga melibatkan masyarakat lokal melalui pemberdayaan dalam pengelolaan laut. Dengan memberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai konservasi, program ini membantu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menjaga nilai ekologis wilayah perairan Labuan Bajo. 

Pendekatan partisipatif ini diharapkan menciptakan dampak berkelanjutan terhadap kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat pesisir.

Peran Pemerintah Daerah dan Dukungan Kebijakan Energi Bersih

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengapresiasi langkah Sudamala Resort dalam mempromosikan pariwisata yang ramah lingkungan. 

Ia menegaskan bahwa penggunaan PLTS terintegrasi serta restorasi terumbu karang merupakan contoh terbaik bagaimana industri pariwisata dapat berperan aktif menjaga lingkungan. 

Menurutnya, inisiatif seperti ini perlu ditiru oleh berbagai pelaku pariwisata di seluruh NTT untuk memastikan pembangunan sektor wisata berjalan sejalan dengan pelestarian alam.

Laka Lena menekankan bahwa pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan utama dalam memulihkan lingkungan. 

Dengan penerapan energi terbarukan, resort-resort di daerah tersebut dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang selama ini menjadi sumber utama emisi. Hal tersebut juga dapat menekan biaya operasional dalam jangka panjang, sehingga semakin memperkuat daya saing industri wisata.

Pemerintah daerah berharap bahwa penerapan energi bersih dan konservasi lingkungan dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan bagi destinasi wisata lainnya.

Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang menerapkan konsep serupa, NTT dapat menjadi pionir dalam pengembangan pariwisata yang mengedepankan harmoni antara ekonomi dan lingkungan.

Dampak Jangka Panjang bagi Labuan Bajo

Keberadaan PLTS terintegrasi di Sudamala Resort menjadi simbol perubahan positif bagi masa depan pariwisata Labuan Bajo. Dengan semakin banyaknya fasilitas wisata yang menggunakan energi bersih, kawasan ini dapat mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata yang semakin meningkat. 

Transisi energi tersebut memberikan gambaran bahwa keberlanjutan tidak hanya menjadi konsep, tetapi juga praktik nyata yang diterapkan secara bertahap.

Inisiatif yang dilakukan perusahaan juga memberikan contoh bagaimana pelaku usaha dan pemerintah dapat bekerja sama mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab. 

Dengan menjaga kelestarian lingkungan laut serta meminimalkan jejak karbon, Labuan Bajo dapat mempertahankan daya tariknya sebagai destinasi kelas dunia. Hal ini menjadi modal besar untuk memperkuat posisinya dalam peta pariwisata internasional.

Ke depan, pemanfaatan energi terbarukan dan konservasi ekosistem laut diperkirakan akan menjadi bagian penting dari strategi pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, Labuan Bajo dapat menjadi contoh nyata transformasi wisata berkelanjutan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index