JAKARTA – Proyek strategis nasional yang menghubungkan Kertajati di Kabupaten Majalengka dengan Kabupaten Indramayu kini resmi memasuki tahap awal pembangunan. Jalan tol baru yang semula dikenal publik sebagai Tol Indramayu, kini secara resmi dinamai Tol Kerta Ayu, mengacu pada dua wilayah utama yang dihubungkan: Kertajati dan Indramayu.
Nama resmi "Tol Kerta Ayu" diumumkan dalam kegiatan studi pendahuluan daring yang melibatkan sejumlah kementerian dan instansi daerah, sebagai bagian dari proses perencanaan pembangunan infrastruktur besar tersebut.
"Nama jalan tol ini ditarik dari titik nol kilometer di Kertajati yang terkoneksi dengan Tol Cipali, terus ke Indramayu. Makanya nama tol ini Kerta Ayu," ujar Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Indramayu, Omat, ST, MT, dalam keterangannya.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Rencana pembangunan Tol Kerta Ayu sepanjang 46 kilometer ini dikoordinasikan oleh Bappenas, Kementerian PUPR, dan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Ruas tol ini akan menjadi jalur utama baru dari dan menuju Indramayu, sekaligus menjadi infrastruktur vital dalam pengembangan Kawasan Industri Segitiga Rebana.
“Tol Kerta Ayu diproyeksikan menjadi akses utama dari dan ke Indramayu. Tol ini bagian dari penataan infrastruktur kawasan bisnis Segitiga Rebana,” jelas Omat.
Kegiatan studi pendahuluan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Tenaga Ahli Manajemen dan Pembiayaan Infrastruktur Hera Zetha Rahman, Perwakilan BPIW Kementerian PU Ira Chaerunisa, Perwakilan Bappenas Astu Gagono, serta Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Stefanus Kristanto.
Dari pihak daerah, hadir perwakilan dari Bappeda-Litbang dan DPUPR Kabupaten Indramayu.
Menjawab Kebutuhan Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Tol Kerta Ayu bukan sekadar proyek jalan tol, tetapi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan utara Jawa Barat, khususnya Kabupaten Indramayu.
Saat ini, berbagai proyek industri besar sedang dikembangkan di Indramayu, seperti:
-Kawasan Industri Losarang
-Pabrik Petrokimia Balongan
-Pabrik Sepatu di Krangkeng
-Asrama Haji Jawa Barat di Lohbener
Dengan akses yang saat ini masih terbatas, kehadiran jalan tol akan mempercepat mobilitas logistik, mendorong investasi, dan meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa.
“Pembangunan jalan Tol Kerta Ayu menjadi kebutuhan mendesak untuk konektivitas dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indramayu,” tegas Omat.
Sudah Masuk Dokumen Resmi Nasional
Proyek Tol Kerta Ayu telah resmi masuk dalam Dokumen Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional 2025–2029, sebagaimana tercantum dalam SK Menteri PUPR Nomor 367/KPTS/M/2023. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini bukan sekadar rencana lokal, namun menjadi bagian dari perencanaan jangka panjang pembangunan infrastruktur nasional.
“Rencana pembangunan jalan tol disiapkan secara matang. Mulai dari studi kelayakan, rencana pembebasan lahan, hingga skenario pembiayaan. Kita sinergikan dengan provinsi dan pusat,” ujar Omat.
Langkah Strategis Jangka Panjang
Pembangunan infrastruktur seperti Tol Kerta Ayu merupakan bagian dari visi jangka panjang pemerintah untuk menciptakan konektivitas antarwilayah yang solid. Wilayah Rebana (Cirebon, Patimban, Kertajati) dan sekitarnya memang tengah dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang terintegrasi.
Tol ini diharapkan menjadi tulang punggung transportasi antara kawasan Bandara Internasional Kertajati dan pusat-pusat ekonomi serta permukiman di Indramayu.
Dengan adanya jalan tol ini, Indramayu tak hanya menjadi daerah tujuan industri, namun juga berpeluang tumbuh sebagai kawasan niaga dan hunian baru yang terhubung langsung dengan pusat mobilitas regional seperti pelabuhan dan bandara.