JAKARTA - Pabrik Bogasari di Tangerang, Provinsi Banten, tengah menambah kapasitas produksi terigu.
Pemasangan pancang pertama untuk sarana penggilingan atau milling baru telah dilakukan, sehingga kapasitas produksi meningkat dari 200 metrik ton (MT) per hari menjadi 500 MT per hari.
Wakil Kepala Divisi Bogasari, Erwin Sudharma, menyatakan bahwa sebelumnya penggilingan dilakukan di Gedung Mill A dan B dengan kapasitas 200 MT per hari. Dengan hadirnya Mill C dan D, total kapasitas produksi di Bogasari Tangerang bisa mencapai 500 MT per hari.
Penambahan kapasitas sebesar 300 MT per hari ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus meningkat. Menurut Erwin, konsumsi terigu nasional rata-rata naik 2–3 persen setiap tahun, sehingga ekspansi ini dinilai strategis.
Pabrik Bogasari Tangerang merupakan fasilitas keempat yang dibangun Bogasari sejak 2016. Sebelumnya, perusahaan mengoperasikan pabrik di Jakarta Utara (1971), Surabaya (1972), Bekasi (2015), dan terbaru di Medan pada Januari 2025.
Fokus pada Pelaku Usaha Kecil dan Menengah
Pengembangan kapasitas produksi ini tidak hanya sekadar menambah volume, tetapi juga menyasar pelanggan utama Bogasari, yakni pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang menyumbang sekitar 65 persen konsumsi produk.
Bogasari Tangerang memasok kebutuhan terigu untuk wilayah Banten dan Lampung. Produk yang paling dominan adalah terigu protein rendah, Lencana Merah dan Payung.
Namun, dengan tambahan Mill C dan D, pabrik dapat mengekspansi produksi terigu protein sedang dan tinggi yang selama ini masih dipasok dari Bogasari Jakarta.
Senior Vice President Manufacturing Bogasari, Bobby Aryanto, menambahkan bahwa ekspansi ini tidak hanya melibatkan penambahan mesin penggilingan, tetapi juga penguatan fasilitas pendukung, termasuk gudang penyimpanan gandum dan tepung terigu.
Selain kapasitas produksi, Bogasari Tangerang memperluas fasilitas gudang untuk produk 25 kg dari 30 ribu bag menjadi 70 ribu bag atau sekitar 1.700 MT. Sementara gudang produk samping ukuran 50 kg juga diperluas dari 2 ribu bag menjadi 6 ribu bag.
Peningkatan Teknologi dan Infrastruktur Produksi
Selain ekspansi kapasitas, Bogasari Tangerang tengah menyiapkan fasilitas modern untuk meningkatkan efisiensi produksi. Fasilitas baru mencakup flour silo untuk penyimpanan tepung terigu serta mesin kemasan 25 kg.
Bobby menjelaskan bahwa penambahan wheat silo dilengkapi teknologi terbaru, termasuk sistem cleaning dan milling mutakhir. Mill C dan D ditargetkan selesai sebelum pertengahan 2027, dan akan membawa Bogasari Tangerang ke standar pengolahan gandum modern.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan volume produksi, tetapi juga memperkuat kualitas produk yang dihasilkan. Fasilitas yang lebih modern memungkinkan Bogasari memenuhi permintaan pasar dengan lebih cepat dan akurat.
Peningkatan teknologi ini juga mendukung ekspansi jangka panjang. Bogasari menyiapkan infrastruktur yang mampu menampung produksi berkapasitas besar sekaligus menjaga efisiensi operasional, termasuk dalam pengelolaan stok dan distribusi ke berbagai wilayah.
Optimisme Menyongsong Pertumbuhan Pasar Terigu
Dengan pengembangan fasilitas baru dan teknologi modern, Bogasari Tangerang optimistis menghadapi pertumbuhan permintaan terigu nasional. Penambahan kapasitas produksi serta gudang penyimpanan memastikan ketersediaan produk bagi UKM dan pasar luas di Banten dan Lampung.
Ekspansi ini menunjukkan komitmen Bogasari untuk terus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan pasar dan tren konsumsi. Selain itu, langkah ini memperkuat posisi Bogasari sebagai produsen terigu yang mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional.
Bobby Aryanto menegaskan bahwa pengembangan fasilitas Mill C dan D serta penyimpanan gandum dan tepung adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Dengan pendekatan ini, Bogasari tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat kualitas layanan dan kontinuitas pasokan bagi pelanggan.
Kehadiran fasilitas modern, peningkatan kapasitas gudang, serta mesin pengolahan terbaru diharapkan membuat Bogasari Tangerang menjadi pusat produksi terigu unggulan. Langkah ini sekaligus memastikan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat, sambil menjaga efisiensi dan kualitas produk.
