cara mengumpulkan modal usaha

10 Cara Mengumpulkan Modal Usaha yang Wajib Diketahui Pemula

10 Cara Mengumpulkan Modal Usaha yang Wajib Diketahui Pemula
cara mengumpulkan modal usaha

Cara mengumpulkan modal usaha menjadi hal penting yang harus dipahami oleh calon pebisnis yang ingin memulai perjalanan bisnisnya.

Seperti yang kita tahu, keterbatasan modal sering kali menjadi hambatan utama bagi mereka yang ingin merintis usaha. 

Dengan modal yang memadai, kebutuhan untuk memulai usaha, bahkan dengan skala kecil, dapat terpenuhi asalkan diiringi dengan perencanaan keuangan yang matang.

Namun, mendapatkan modal usaha dengan cepat dan mudah tidak selalu sederhana karena sering kali melibatkan syarat dan proses yang cukup kompleks.

Bagi kamu yang sedang mencari solusi untuk memulai bisnis, berikut beberapa cara mengumpulkan modal usaha selengkapnya.

Cara Mengumpulkan Modal Usaha

Jika kamu sedang berencana memulai usaha, memahami cara mengumpulkan modal usaha adalah langkah pertama yang penting.

1. Menggadaikan Aset

Langkah pertama yang bisa dipertimbangkan adalah menggadaikan aset yang dimiliki. Misalnya, barang-barang berharga seperti elektronik, perhiasan, atau surat tanah. Dengan cara ini, kamu bisa memperoleh modal usaha tanpa perlu berhutang.

Proses ini memungkinkan kamu mendapatkan uang tunai secara cepat tanpa kehilangan kepemilikan atas aset tersebut. 

Pegadaian umumnya menerima berbagai jenis aset pribadi, seperti BPKB, perhiasan emas, dan barang elektronik, dengan ketentuan yang berlaku. 

Selain pegadaian pemerintah, ada juga lembaga penyedia modal bisnis yang menawarkan pinjaman hingga Rp1 miliar, dengan opsi perpanjangan tenor. Syarat utama untuk mengakses pinjaman ini adalah memiliki aset yang dapat digadaikan.

2. Meminjam Modal dari Bank

Bank adalah lembaga yang umum digunakan untuk mendapatkan modal usaha. Ada banyak pilihan bank dengan syarat dan skema yang dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu.

Berbeda dengan pegadaian yang mengharuskan adanya jaminan, bank sering kali menawarkan pinjaman tanpa jaminan barang berharga.

Namun, pinjaman modal dari bank biasanya diberikan kepada usaha yang sudah berjalan dan terverifikasi sebagai usaha yang sehat. 

Biasanya, bank menyediakan kredit multiguna dengan jaminan tertentu, meskipun usaha tersebut sudah menunjukkan kemampuan untuk membayar.

3. Meminjam Modal dari Perusahaan Fintech

Seiring dengan perkembangan teknologi, kini banyak perusahaan fintech yang menyediakan pinjaman online berbasis peer-to-peer lending (P2P Lending). 

Dengan sistem ini, perusahaan fintech menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam melalui aplikasi online.

Peminjam hanya perlu mengunggah dokumen pribadi yang diperlukan untuk pengajuan pinjaman. Jika disetujui, pinjaman akan diproses dengan cepat dan dana akan segera dicairkan. 

Keuntungan dari pinjaman ini adalah suku bunga yang lebih rendah, proses pencairan yang cepat, dan jumlah pinjaman yang lebih besar.

Sistem fintech ini memberikan fleksibilitas lebih besar dibandingkan dengan pengajuan pinjaman ke bank atau lembaga lainnya, dengan jumlah pinjaman yang bergantung pada kepercayaan pendana.

4. Mendapatkan Modal Usaha dari Koperasi

Koperasi merupakan lembaga simpan pinjam yang sudah cukup dikenal di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Melalui koperasi, kamu bisa mengajukan pinjaman modal usaha kecil dengan syarat utama menjadi anggota koperasi terlebih dahulu.

Koperasi dijalankan dengan prinsip kekeluargaan dan mengutamakan kepentingan bersama. Proses pendaftarannya pun relatif mudah, dan jika kamu sudah menjadi anggota, kamu bisa mengajukan pinjaman untuk modal usaha.

5. Modal Usaha dari Pemerintah (Kredit Usaha Rakyat/KUR)

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah yang memberikan kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta calon pengusaha untuk mendapatkan modal usaha tanpa utang.

KUR mencakup berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, kehutanan, dan lainnya. Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan. 

Pinjaman ini juga bertujuan untuk mendukung perekonomian sektor usaha kecil dan membuka lebih banyak peluang kerja.

6. Modal Ventura

Modal ventura adalah alternatif pinjaman modal usaha yang diberikan oleh lembaga non-bank, yang umumnya melibatkan perjanjian kerja sama.

Pinjaman jenis ini mirip dengan investasi saham pada bisnis atau usaha. Biasanya, lembaga modal ventura tidak memerlukan agunan atau persyaratan ketat seperti yang diterapkan oleh bank atau KUR, sehingga lebih fleksibel.

7. Meminjam Modal Usaha dari Perusahaan E-commerce

Di era digital ini, banyak e-commerce yang meluncurkan program pinjaman untuk modal usaha, khususnya bagi para pengusaha yang mengembangkan bisnis online. 

Program pinjaman ini ditujukan untuk para merchant yang berjualan di platform e-commerce dan biasanya tidak memerlukan jaminan.

Pinjaman yang diberikan disesuaikan dengan data transaksi usaha online peminjam. Program ini sering kali berbentuk cicilan atau paylater tanpa menggunakan kartu kredit, dan terhubung langsung dengan dompet elektronik pengguna.

8. Mendapatkan Pinjaman Modal Usaha dari Dompet Elektronik

Perusahaan dompet elektronik kini semakin memudahkan penggunanya, terutama dalam melakukan transaksi secara online dan cashless. 

Banyak perusahaan di bidang ini, seperti OVO, yang kini menawarkan pinjaman modal usaha melalui program OVO Paylater.

Pinjaman modal usaha ini tidak memerlukan jaminan dan dapat diperoleh dengan mendaftar sebagai pengguna OVO. 

Jenis pinjaman yang ditawarkan berupa cicilan tanpa kartu kredit yang dapat terhubung dengan berbagai toko online atau rekanan OVO. 

Suku bunga yang diterapkan adalah 2,9% per bulan, dengan jumlah pinjaman maksimal mencapai Rp10 juta, yang dapat dicicil selama 3, 6, atau 9 bulan.

9. Membuat Kampanye di Situs Crowdfunding

Saat ini, banyak situs crowdfunding yang menyediakan layanan donasi untuk berbagai kebutuhan. Bagi mereka yang memiliki ide bisnis yang kuat dan perencanaan yang matang, situs crowdfunding bisa menjadi pilihan untuk memperoleh modal usaha.

Di sini, penting untuk meyakinkan donatur bahwa bisnis yang dijalankan benar-benar dapat dipercaya dan memiliki potensi. 

Beberapa situs crowdfunding yang dapat dicoba, baik di luar negeri seperti Launchgood atau Kickstarter, maupun di Indonesia seperti Kitabisa.com atau Kolase.com. Setelah kampanye dibuat, donatur yang tertarik akan memberikan dana secara sukarela.

Keuntungan dari crowdfunding adalah tidak memerlukan agunan atau jaminan, dan dana yang terkumpul tidak perlu dikembalikan. Namun, penerima dana harus mampu memberikan ide usaha yang inspiratif dan menarik perhatian para donatur.

10. Mendatangi Seminar Investasi

Saat ini, banyak pendana yang mencari wirausaha muda dengan ide bisnis kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti seminar-seminar investasi atau funding yang sering diadakan untuk mempertemukan pencari dana dengan para investor.

Acara seperti pameran, talkshow, atau webinar tentang industri tertentu sering kali menjadi tempat yang baik untuk mencari pendanaan. 

Sebelum mengikuti seminar, pastikan kamu mempersiapkan business plan, business model canvas, serta proposal penawaran kerja sama yang solid. 

Jika ide bisnis yang kamu tawarkan dinilai menarik, investor akan lebih cenderung memberikan modal usaha dan bahkan bekerja sama denganmu.

Sebagai penutup, dengan berbagai cara mengumpulkan modal usaha yang tersedia, kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnismu. Semoga informasi ini membantu mewujudkan impianmu dalam memulai usaha.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index