JAKARTA - Kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis sering kali terasa menyenangkan, karena dapat meningkatkan mood atau perasaan bahagia.
Namun, di balik kenikmatan tersebut terdapat risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Konsumsi gula berlebihan terbukti berkontribusi terhadap peningkatan berat badan, risiko diabetes, hingga potensi penyakit kronis tertentu. Oleh karena itu, banyak orang mulai mencari alternatif pemanis yang lebih aman bagi tubuh.
Para ahli menekankan bahwa pengurangan gula adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Konsumsi gula secara berlebihan tidak hanya meningkatkan kalori harian tetapi juga dapat memicu gangguan metabolisme. Maka dari itu, penting mengetahui pilihan pengganti gula yang tetap memuaskan rasa manis tanpa membahayakan kesehatan.
Pemanis Buatan, Aman tapi Perlu Hati-hati
Salah satu pilihan yang populer adalah pemanis buatan, seperti sakarin atau aspartam. Menurut dr. Jayesh Sharma, Konsultan Bedah Onkologi Rumah Sakit ITSA Raipur, India, pemanis buatan ini tidak bersifat karsinogenik dan relatif aman dikonsumsi, sekaligus dapat membantu mengurangi asupan kalori harian.
“Namun pemanis buatan ini memiliki efek pada bakteri lambung. Banyak orang merasa lapar setelah mengonsumsinya sehingga kurang efektif untuk menurunkan berat badan,” kata dr. Jayesh.
Selain sakarin dan aspartam, ada juga produk permen dan manisan bebas gula yang menggunakan molekul sukralosa atau eritritol. Produk ini memiliki kalori rendah atau bahkan nol, dan bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin mengurangi gula. Meski demikian, pemanis ini dapat menimbulkan efek samping ringan pada lambung bagi sebagian orang.
Pemanis Alami, Pilihan Sehat Tanpa Kalori
Beralih ke pemanis alami menjadi opsi yang semakin diminati. Contohnya stevia dan buah biksu (Siraitia grosvenorii), yang dikenal memiliki rasa manis namun tidak mengandung kalori dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
Menurut dr. Jayesh, stevia dapat digunakan untuk memasak atau menambah rasa manis pada minuman tanpa khawatir menambah kalori berlebih.
Kedua pemanis alami ini memiliki sedikit rasa pahit, namun tingkat keamanannya mencapai sekitar 80 persen bagi sebagian besar orang. Dengan demikian, pemanis alami ini dapat menjadi solusi bagi individu yang ingin tetap menikmati rasa manis sekaligus menjaga kesehatan tubuh.
Tips Memilih Pemanis yang Tepat
Bagi siapa saja yang ingin tetap mengonsumsi makanan atau minuman manis, penting untuk membuat pilihan yang bijak. Pilih pemanis yang sesuai kebutuhan, baik itu buatan maupun alami, dan perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsinya.
Alternatif pemanis yang tepat dapat membantu menurunkan kalori harian, menjaga berat badan, dan tetap mempertahankan rasa manis yang diinginkan.
Selain itu, konsumen juga dianjurkan untuk membaca label produk dengan seksama, memeriksa kandungan kalori dan jenis pemanis, serta mengatur porsi konsumsinya. Dengan cara ini, pemanis bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, bukan faktor risiko bagi kesehatan.
Dengan pemahaman ini, masyarakat dapat menikmati rasa manis dengan aman dan tetap menjaga kesehatan secara keseluruhan, tanpa harus takut terhadap efek negatif gula berlebih.