Konsumsi Terong Perlu Waspada Bagi Beberapa Kelompok Tertentu

Jumat, 07 November 2025 | 13:05:15 WIB
Konsumsi Terong Perlu Waspada Bagi Beberapa Kelompok Tertentu

JAKARTA - Terong dikenal sebagai sayuran serbaguna yang mudah diolah, mulai dari oseng, lalapan, hingga masakan berkuah. 

Rasanya yang lezat dan teksturnya yang lembut membuat terong digemari banyak orang. Namun, meskipun populer, sayuran ini tidak selalu aman bagi semua kalangan. Beberapa kelompok orang justru sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi terong karena berisiko memperburuk kondisi kesehatan tertentu.

Alergi Terong

Kelompok pertama yang harus berhati-hati adalah mereka yang memiliki alergi terhadap terong. Terong termasuk keluarga nightshade, sama seperti tomat, kentang, dan paprika. 

Beberapa orang mengalami reaksi alergi, mulai dari iritasi kulit, sakit kepala, hingga gangguan pencernaan. Jika gejala muncul setelah mengonsumsi terong, sebaiknya segera hentikan konsumsi dan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan makanan sehari-hari.

Masalah Ginjal

Penderita masalah ginjal termasuk kelompok kedua yang perlu memperhatikan konsumsi terong. Terong mengandung kalsium oksalat, senyawa yang dapat memicu pembentukan batu ginjal bila dikonsumsi berlebihan. 

Bagi mereka yang memiliki riwayat batu ginjal atau gangguan fungsi ginjal, mengurangi atau menghindari terong dapat membantu mencegah kambuhnya masalah ginjal.

Kadar Zat Besi Rendah

Orang dengan kadar zat besi rendah juga sebaiknya membatasi terong. Kandungan antioksidan nasunin dalam terong dapat mengikat zat besi sehingga penyerapannya terganggu. 

Bagi penderita anemia atau mereka yang memiliki kekurangan zat besi, konsumsi terong yang berlebihan bisa memperparah kondisi. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan porsi atau memilih alternatif sayuran yang lebih aman.

Intoleransi Histamin

Terong juga dapat menjadi masalah bagi penderita intoleransi histamin. Sayuran ini diketahui dapat merangsang pelepasan histamin di tubuh, yang berpotensi menimbulkan sakit kepala, ruam, hidung tersumbat, atau gangguan pencernaan. 

Kelompok orang dengan sensitivitas terhadap histamin dianjurkan untuk menghindari terong, terutama jika sebelumnya pernah mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan serupa.

Nyeri Sendi dan Arthritis

Beberapa penderita nyeri sendi atau arthritis melaporkan bahwa konsumsi terong bisa memperburuk rasa nyeri. Terong termasuk kelompok nightshade, yang bagi sebagian orang dapat memengaruhi kondisi sendi. 

Meski bukti ilmiah belum konklusif, mengurangi terong bisa menjadi langkah bijak bagi mereka yang merasakan nyeri meningkat setelah mengonsumsi sayuran ini.

Tekanan Darah Rendah

Terong memiliki kemampuan menurunkan tekanan darah, yang bermanfaat bagi penderita hipertensi. Namun, bagi orang dengan tekanan darah rendah, efek ini justru berisiko. 

Konsumsi berlebihan bisa membuat tekanan darah turun terlalu drastis, menimbulkan pusing, lemas, atau bahkan pingsan. Kelompok ini dianjurkan untuk membatasi porsi dan memantau reaksi tubuh setelah mengonsumsi terong.

Ibu Hamil dengan Kondisi Tertentu

Secara umum, ibu hamil aman mengonsumsi terong dalam jumlah wajar. Namun, beberapa tradisi menyebut terong dapat merangsang kontraksi rahim. Meskipun klaim ini belum terbukti secara ilmiah, ibu hamil yang khawatir sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin menambahkan terong dalam menu harian.

Konsumsi Terong dengan Bijak

Terong memang lezat, mudah diolah, dan tersedia dengan harga terjangkau. Namun, tidak semua tubuh menerimanya dengan baik. Bagi kelompok yang telah disebutkan alergi terong, masalah ginjal, kadar zat besi rendah, intoleransi histamin, nyeri sendi atau arthritis, tekanan darah rendah, dan ibu hamil tertentu konsumsi terong perlu diperhatikan.

Mengontrol porsi, memantau reaksi tubuh, atau berkonsultasi dengan tenaga medis bisa menjadi langkah bijak agar tetap dapat menikmati terong tanpa risiko kesehatan.

Dengan memperhatikan kelompok yang perlu berhati-hati, terong tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat bagi banyak orang, sambil meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Terkini

Cara Transfer Saldo Kartu Kredit BCA ke Rekening Pribadi

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:41 WIB

10 Asuransi Kesehatan Terbaik Selain BPJS di 2025

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:35 WIB

Cara Cek Resi JNE Tokopedia Cepat dan Akurat

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:13 WIB