Jakarta – Memasuki bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M, siswa SMP Khusus Olahraga (SKO) Solo tetap menjalani latihan fisik, namun dengan penyesuaian jadwal yang signifikan. Mulai Kamis, 6 Maret 2025, sekolah ini mengimplementasikan perubahan strategi latihan dan pembelajaran guna mendukung kelancaran ibadah puasa bagi seluruh siswa, Selasa, 4 Maret 2025.
Kepala SMP Khusus Olahraga Solo, Bambang Sigid Pramono, menjelaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa tetap dapat beribadah dengan nyaman dan menjaga kebugaran tubuh mereka. "Kami memahami kebutuhan siswa selama bulan Ramadan, dan untuk itu, kami melakukan perubahan jadwal agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman," ujar Bambang saat diwawancarai oleh Espos pada hari Selasa, 4 Maret 2025.
Umumnya, para siswa menjalani latihan fisik dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Namun, dalam menyambut bulan Ramadan, sekolah memutuskan untuk meniadakan sesi latihan pagi. Dengan demikian, latihan hanya dilaksanakan pada sore hari. "Biasanya, anak-anak latihan pagi dulu, lalu masuk sekolah jam 09.00 WIB. Selama Ramadan, latihan pagi ditiadakan," tambah Bambang.
Pada bulan Ramadan ini, kegiatan belajar mengajar di SMP Khusus Olahraga Solo dimulai lebih awal, tepatnya pada pukul 07.30 WIB. Kegiatan selama bulan suci dimulai dengan praktik Salat Duha dan tadarus, diikuti pembelajaran di kelas hingga sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah selesai, siswa memiliki pilihan untuk langsung menuju tempat latihan sesuai cabang olahraga masing-masing, atau pulang ke rumah terlebih dahulu. Sesi latihan sore, yang menggantikan latihan pagi, berlangsung antara pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Distribusi jadwal yang disesuaikan ini diharapkan dapat menyeimbangkan antara kegiatan belajar, latihan fisik, dan menjalankan ibadah puasa. Bambang menegaskan pentingnya kebijakan ini untuk mendukung keberhasilan akademis dan olahraga para siswa. "Kami ingin memastikan siswa tidak hanya berhasil dalam prestasi olahraga tetapi juga dalam hal spiritual dan akademik," kata Bambang.
Perubahan jadwal ini menyoroti komitmen sekolah untuk beradaptasi dengan kebutuhan siswa selama bulan puasa. Dengan tetap mempertahankan kualitas pembelajaran dan latihan, diharapkan siswa dapat mencapai keseimbangan yang diperlukan untuk sukses dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
Latihan sore yang dimulai pada 4 Maret ini menuntut siswa untuk mengatur waktu dengan lebih baik dan disiplin. Setiap cabang olahraga memiliki jadwal dan intensitas latihan yang disesuaikan, memastikan bahwa setiap siswa dapat memenuhi kewajiban spiritual mereka tanpa mengorbankan kebugaran fisik. Pendekatan ini mencerminkan filosofi pendidikan yang menyeluruh, mencakup aspek fisik dan spiritual.
Dengan diimplementasikannya kebijakan ini, diharapkan para siswa SKO Solo dapat menjalani bulan Ramadan dengan tetap produktif dan sehat. Bambang Sigid Pramono berharap bahwa penyesuaian jadwal ini akan menjadi model bagi sekolah olahraga lainnya dalam menyeimbangkan antara tuntutan ibadah dan prestasi olahraga. "Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa kami, dan kami percaya kebijakan ini adalah langkah yang tepat," tutupnya.
Melalui kebijakan ini, SMP Khusus Olahraga Solo menunjukkan bahwa institusi pendidikan dapat beradaptasi dengan berbagai situasi, memastikan kebutuhan spiritual dan fisik siswa terpenuhi secara seimbang. Ini merupakan langkah progresif yang selaras dengan prinsip pendidikan holistik yang mengedepankan pengembangan siswa secara utuh.